Probolinggo, Jurnaljatim.com
Warga yang bermukim di sekitar bantaran rel kereta api di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolingo, Jawa Timur digegerkan dengan tertabraknya seorang ibu paruh bayah di rel kereta api setempat.
Warga yang bermukim di sekitar bantaran rel kereta api di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolingo, Jawa Timur digegerkan dengan tertabraknya seorang ibu paruh bayah di rel kereta api setempat.
Kondisi korban hancur, setelah menabrakkan diri ke Kereta Api Mutiara Timur, jurusan Surabaya Banyuwangi. Diperkirakan wanita sekitar umur 50 tahun lebih ini, sengaja bunuh diri akibat mengalami depresi, Senin (5/11/2017) malam.
Sebelum peristiwa itu terjadi, korban sejak Maghrib mondar-mandir di tengah rel. Saat kereta api Mutiara Timur, melaju dari arah barat ke timur, tiba-tiba korban langsung menabrakkan diri ke kereta. Akibatnya tubuh korban sempat terseret hingga 25 meter.
Usai menabrak korban, kereta berhenti dan meminta pertolongan warga untuk melapor ke kantor polisi terdekat.
"Korban terlihat mondar mandir, setelah saya keluar sebentar korban sudah tewas dengan kondisi hancur, diduga kuat korban bunuh diri," kata Didik warga setempat.
Sebelum peristiwa itu terjadi, korban sejak Maghrib mondar-mandir di tengah rel. Saat kereta api Mutiara Timur, melaju dari arah barat ke timur, tiba-tiba korban langsung menabrakkan diri ke kereta. Akibatnya tubuh korban sempat terseret hingga 25 meter.
Usai menabrak korban, kereta berhenti dan meminta pertolongan warga untuk melapor ke kantor polisi terdekat.
"Korban terlihat mondar mandir, setelah saya keluar sebentar korban sudah tewas dengan kondisi hancur, diduga kuat korban bunuh diri," kata Didik warga setempat.
Adapun ciri - ciri korban bertubuh gemuk, mengenakan daster berwarna merah bermotif batik, dengan rambut dibawah pundak, usia diperkiran berumur 50 sampai 55 tahun. Korban yang tidak membawa identitas sama sekali. Selanjutnya dievakuasi ke kamar mayat rumah sakit dr Muhamad Saleh. (Jur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar